Lakukan yang terbaik di hari ini sahabatku \(^_^)/ !!
Welcomes in my blog house hopefully you likes has paid a visit in my blog house thanks its the visit create ' Marchel Demosky Rinuga '

Education


Multiple Intelligence
Cerdas itu Nggak CuMa karena satu hal

Orang cerdas tuh yang kayak gimana sih?Apa dia kudu canggih dalam itung-itungan?Atau dia adalah orang yang pinter ngomong?Lalu gimana dengan orang yang apal banget sama jalan-jalan meski baru lewat satu dua kali, apakah dia juga bias disebut cerdas?Hmm?Mungkin gak semua setuju. Tapi, seorang pakar pendidikan bernama Howard Gardner berpendapat kalo semua itu termasuk cerdas. Ia mengembangkan sebuah teori yang mengatakan ada 9 jenis kecerdasan dalam diri manusia. Apa itu ?

1.         Kecerdasan spasial. Atau yang juga sering disebut kecerdasan visual. Orang yang punya kecerdasan spasial ini biasanya orangnya artistic. Dia berfikir dengan imajinasi gambar. Kalo liat gambar, film, fotografi, atau bidang geometri, dsb., maka dia lebih mudah inget. Kalo ngapalin jalan, dia juga cepet. Gak heran kalo orang seperti ini biasanya akan sukses di bidang seperti seni lukis,seni pahat,desain visual,arsitek,fotografet, dll.

2.       Kecerdasan Linguistik/Bahasa. Dia tertarik pada kata-kata, baik yang diucapkan atau dituliskan. Ia suka baca buku,nulis,atau belajar bahasa. Dalam belajar, ia lebih cepet nangkep kalo sambil nyatet atau dengerin orang ngomong. Oya, karena pinter mengolah kata, mereka juga pinter menjelaskan sesuatu, baik lewat omongan atau tulisan. Gak heran jenis ini sukses jadi penulis, editor, pembicara, guru, ahli bahasa, wartawan, dll.


3.       Kecerdasan Logika/Matematika. Beda sama nomor dua, jenis ini pinter kalo soal angka-angka. Jenis satu ini berfikir logis, kalo mikir suka pake rumus, dan pinter ambil kesimpulan antara satu kejadian dengan kejadian lain. Mereka cocok jadi ahli matematika,pengacara,dokter,peneliti,akuntan,perencana keuangan,programmer computer,dll.

4.       Kecerdasan Kinestik. Yang ini gak sering dianggap sebagai kecerdasan. Kecerdasan kinestik berhubungan sama olah badan. Jenis ini suka olah raga, seni tari, atau kegiatan gerak tubuh lainnya. Mereka belajar lebih mudah lewat gerakan tubuh. Makanya, mereka cocok jadi atlet,penari,mekanik,actor,dll.

5.       Kecerdasan Musikal. Yup, seperti namanya, orang dengan kecerdasan jenis ini peka terhadap musik dan ritme, tau kalo lagu fals, dsb. Dia juga lebih apal kalo satu kalimat dilagukan daripada ditulis. Mereka juga biasanya cepet dalam belajar instrument musik,nyanyi,nulis lagu,dll. Gak heran kalo kebanyakan mereka sukses jadi penyanyi, musisi,composer,dll.

6.       Kecerdasan Interpersonal. Ini adalah kecerdasan dalam bersosialisasi dengan orang lain. Mereka yang cerdas interpersonal mudah terbaur,berempati,bekerjasama,negosiasi,dsb. Mereka suka berada di keramaian dan belajar lebih cepat lewat diskusi. Tipe jenis ini cocok jadi diplomat,guide,manajer,pendeta,pemimpin,pekerja social, dll.

7.       Kecerdasan Intrapersonal. Kalo yang ini bias dibilang kebalikan dari nomor 6. tipe jenis ini pinter dalam hal melakukan introspeksi, refleksi diri, motivasi diri sendiri, merancang visi, dll. Mereka emang kebanyakan punya sifat tertutup. Lebih suka kerja sendiri,mandiri,dll. Tipe ini cocok jadi psikolog,penulis,teolog,dsb.

8.       Kecerdasan Naturalis. Suka sama kegiatan alam? Inilah tanda kecerdasan naturalis. Jenis ini suka berinteraksi sama yang berbau alam luas,tumbuhan,hewan,sampe hiking,camping,dsb. Mereka cocok kerja jadi peternak hewan, pertanian (ahli botani), ahli biologi,dsb.

9.       Kecerdasan Eksistensial. Yang ini juga sering disebut kecerdasan spiritual. Mereka yang punya kecerdasan ini bias melihat alam mini secara luas, merenungkan fenomena-fenomena, yang diluar indera manusia, seperti kebesaran Tuhan. Jenis yang ini tentu aja cocok jadi rohaniwan,filsuf,atau juga ahli matematika,ilmuwan.dll.


What we learn from this? Banyak. Fakta pun menunjukan kalo orang yang dulunya di sekolah nilainya gak terlalu bagus,belum tentu dia juga akan bisa sukses. Yang dulu nilai fisikanya jeblok tapi nilai olahraga selalu unggul, ternyata bisa jadi atlet juara dunia, misalnya. But, ini bukan berarti kita lalu gak perlu belajar untuk hal-hal diluar yang kita sukai. Atlet pun kudu perlu bisa kerjasama, bisa mengatur diri sendiri, ngerti strategi, juga kan? Ahli computer tapi gak bisa bahasa inggris, misalnya, juga gak akan maksimal kan? Yup, yang dibicarain disini emang apa yang lebih dominant. Dengan begitu, kita bisa tau mana yang harus kita kembangkan.         
Terima kasih sudah membaca